SMKN1 DONOROJO
Physical Layer
Physical layer
ada di antara data link layer dan media transmisi. Tugas utamanya adalah
menyediakan servis untuk data link layer. Salah satu servis yang disediakan
oleh physical layer adalah membentuk sinyal yang merepresentasikan aliran data
dalam bentuk bit 0 dan 1 dari data link layer.
Physical layer juga mengatur media transmisi. Layer inilah yang menentukan aliran data, dan jumlah saluran (logical channel) utnuk mengirimkan data yang datang dari sumber yang berbeda.
Tujuan:
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat:
1. Membedakan data analog dan digital
2. Membedakan sinyal analog dan digital
3. Mengerti konsep bandwidth dan hubungan antara bandwith dan data transmission speed
4. Mengerti enkode digital-to-digital, digital-to-analog dan analog-to-digital
5. Mengerti tentang multiplexing
Physical layer juga mengatur media transmisi. Layer inilah yang menentukan aliran data, dan jumlah saluran (logical channel) utnuk mengirimkan data yang datang dari sumber yang berbeda.
Tujuan:
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat:
1. Membedakan data analog dan digital
2. Membedakan sinyal analog dan digital
3. Mengerti konsep bandwidth dan hubungan antara bandwith dan data transmission speed
4. Mengerti enkode digital-to-digital, digital-to-analog dan analog-to-digital
5. Mengerti tentang multiplexing
1.1.
Digital dan Analog
Sebagai ilustrasi, bayangkan perbedaan antara aliran air dan lalu lintas di jalan. Ilustrasi untuk data analog adalah air yang mengalir di suatu saluran atau sungai, dengan molekul-molekul yang saling terikat dan bagian-bagiannya tidak dapat dibedakan dengan jelas. Kita dapat menghitung volume air dalam suatu ember, tapi itu bukan jumlah sesungguhnya, karena kita tidak dapat menghitung satu persatu molekul yang membentuk volume air tersebut. Aliran air selalu kontinu.
Sedangkan dalam lalu lintas di jalan, kita dapat membedakan mobil yang satu dengan mobil yang lain, masing-masing memiliki bentuk fisik yang berbeda dan dapat dengan mudah dihitung. Ilustrasi ini berlaku untuk data digital.
Sebagai ilustrasi, bayangkan perbedaan antara aliran air dan lalu lintas di jalan. Ilustrasi untuk data analog adalah air yang mengalir di suatu saluran atau sungai, dengan molekul-molekul yang saling terikat dan bagian-bagiannya tidak dapat dibedakan dengan jelas. Kita dapat menghitung volume air dalam suatu ember, tapi itu bukan jumlah sesungguhnya, karena kita tidak dapat menghitung satu persatu molekul yang membentuk volume air tersebut. Aliran air selalu kontinu.
Sedangkan dalam lalu lintas di jalan, kita dapat membedakan mobil yang satu dengan mobil yang lain, masing-masing memiliki bentuk fisik yang berbeda dan dapat dengan mudah dihitung. Ilustrasi ini berlaku untuk data digital.
DATA
DIGITAL DAN ANALOG
Data digital
Komputer menyimpan data dalam bentuk symbol yang disimpan dalam memori komputer. Tiap unit memori adalah suatu switch, dan memiliki dua keadaan, yaitu on dan off, dan symbol yang digunakan adalah 0 dan 1 (dikenal sebagai bit). Informasi yang disimpan dalam memori komputer merupakan kombinasi dari 0 dan 1.
Data digital
Komputer menyimpan data dalam bentuk symbol yang disimpan dalam memori komputer. Tiap unit memori adalah suatu switch, dan memiliki dua keadaan, yaitu on dan off, dan symbol yang digunakan adalah 0 dan 1 (dikenal sebagai bit). Informasi yang disimpan dalam memori komputer merupakan kombinasi dari 0 dan 1.
Contoh
data digital:
110001100……………………………….10101010
Data
Analog
Data analog adalah informasi yang kontinu. Seperti aliran air yang tidak terputus, terus mengalir hingga suatu saat sampai di laut atau masuk ke dalam lubang di tanah.
Data analog adalah informasi yang kontinu. Seperti aliran air yang tidak terputus, terus mengalir hingga suatu saat sampai di laut atau masuk ke dalam lubang di tanah.
SINYAL
DIGITAL DAN ANALOG
Dalam komunikasi data, data ditransfer dari satu komputer ke komputer lainnya melalui media transmisi. Data yang dilewatkan haruslah dalam bentuk yang dapat diterima media transmisi, yaitu energi elektromagnetik (dalam bentuk sinyal).
Sinyal adalah energi elektromagnetik yang melewati kabel/saluran transmisi. Sinyal yang melewati saluran transmisi bisa terdiri dari sinyal digital dan sinyal analog.
Dalam komunikasi data, data ditransfer dari satu komputer ke komputer lainnya melalui media transmisi. Data yang dilewatkan haruslah dalam bentuk yang dapat diterima media transmisi, yaitu energi elektromagnetik (dalam bentuk sinyal).
Sinyal adalah energi elektromagnetik yang melewati kabel/saluran transmisi. Sinyal yang melewati saluran transmisi bisa terdiri dari sinyal digital dan sinyal analog.
Gambar 3. Sinyal analog dan digital
Sinyal Digital
Data (baik data digital maupun data analog) dapat direpresentasikan oleh sinyal digital. Misalnya, suatu 1 dapat di-enkode sebagai suatu tegangan positif dan 0 sebagai tidak adanya tegangan.
Ada dua term penting yang berkaitan dengan transmisi sinyal digital yaitu bit interval dan bit rate. Bit interval adalah waktu yang diperlukan untuk mengirimkan suatu bit. Sedangkan bit rate adalah jumlah dari bit yang dikirimkan dalam satu detik, dikenal juga sebagai bit per second (bps).
Unit-unit dari bit rate sebagai berikut:
One bit per seconds (bps) = 1 bps
Kilobits per seconds (kbps) = 1.000 bps
Megabits per seconds (Mbps) = 1.000.000 bps
Gigabits per seconds (Gbps) = 1.000.000.000 bps
Terabits per second (Tbps) = 1.000.000.000.000 bps
Signal Analog
Data ditransmisikan dalam bentuk gelombang yang kontinu. Sinyal sinusoida merupakan bentuk dasar dari sinyal analog. Sinyal ini berubah secara konsisten dan kontinu secara teratur dalam suatu cycle.
Sinyal sinusoida memiliki tiga karakterisitik, yaitu amplitude (amplitude), period atau frequency (frekuensi) dan phase (fasa
Amplitudo
adalah nilai dari sinyal tersebut di suatu titik pada gelombang. Merupakan
jarak vertical dari sumbu horizontalnya. Amplitudo maksimum suatu gelombang
sinusoida adalah titik tertinggi yang dicapai pada sumbu vertikal.
Periode adalah jumlah waktu yang dibutuhkan (dalam detik) oleh suatu sinyal, untuk melengkapi satu cycle.
Frekuensi adalah jumlah dari cycle dalam satu detik. Frekuensi = 1/Periode
Fasa adalah posisi dari gelombang relatif saat waktu (t) = 0. Jika kita asumsikan gelombang adalah sesuatu yang dapat dipindahkan ke depan atau ke belakang sepanjang sumbu waktu, fasa mendeskripsikan jumlah dari perpindahan tersebut, mengindikasikan status dari cycle yang pertama. Fasa diukur dalam derajat, atau radian (360 derajat adalah 2p radian).
Sinyal Kompleks
Periode adalah jumlah waktu yang dibutuhkan (dalam detik) oleh suatu sinyal, untuk melengkapi satu cycle.
Frekuensi adalah jumlah dari cycle dalam satu detik. Frekuensi = 1/Periode
Fasa adalah posisi dari gelombang relatif saat waktu (t) = 0. Jika kita asumsikan gelombang adalah sesuatu yang dapat dipindahkan ke depan atau ke belakang sepanjang sumbu waktu, fasa mendeskripsikan jumlah dari perpindahan tersebut, mengindikasikan status dari cycle yang pertama. Fasa diukur dalam derajat, atau radian (360 derajat adalah 2p radian).
Sinyal Kompleks
Dalam
dunia nyata, suatu sinyal biasanya terdiri dari beberapa sinyal sederhana.
Misalnya, suatu sinyal yang telepon genggam dengan teknologi GSM dapat memiliki
frekuensi 890-915 MHz untuk uplink (dari mobile ke base station) dan 935-960
MHz untuk downlink (dari base station ke mobile).
Bandwidth
Dalam suatu sinyal yang kompleks, bandwidth dari suatu sinyal adalah perbedaan antara frekuensi tertinggi dan frekuensi terendah. Misalnya suatu sinyal memiliki frekuensi antara 10 kHz dan 50 kHz berarti memiliki bandwidth 40 kHz.
Bandwidth
Dalam suatu sinyal yang kompleks, bandwidth dari suatu sinyal adalah perbedaan antara frekuensi tertinggi dan frekuensi terendah. Misalnya suatu sinyal memiliki frekuensi antara 10 kHz dan 50 kHz berarti memiliki bandwidth 40 kHz.
Telepon
rumah konvensional memiliki bandwith 4 kHz. Jalur ini didesain untuk membawa
data berupa suara manusia yang memiliki frekuensi antara 0 – 4 kHz. Sinyal
digital yang merupakan sinyal kompleks, memiliki bandwidth yang jauh lebih
lebar dari sinyal analog, sehingga memerlukan kualitas jalur transmisi yang
lebih baik dengan memperlebar bandwidth, atau memodifikasi sinyal digital
tersebut hingga mampu melalui jalur dengan bandwidth 4 kHz.
1.2. Mengubah Data Menjadi Sinyal
Dalam pengiriman data, ada empat skenario yang dapat terjadi sebagai berikut:
* Mengirimkan data digital menggunakan sinyal digital
* Mengirimkan data digital menggunakan sinyal analog
* Mengirimkan data analog menggunakan sinyal digital
* Mengirimkan data analog menggunakan sinyal analog
Digital Encoding – Konversi Digital ke Digital
1.2. Mengubah Data Menjadi Sinyal
Dalam pengiriman data, ada empat skenario yang dapat terjadi sebagai berikut:
* Mengirimkan data digital menggunakan sinyal digital
* Mengirimkan data digital menggunakan sinyal analog
* Mengirimkan data analog menggunakan sinyal digital
* Mengirimkan data analog menggunakan sinyal analog
Digital Encoding – Konversi Digital ke Digital
Bila data
yang akan dikirim dalam bentuk digital (dalam bentuk 0 dan 1), dan media
transmisinya mampu untuk menangani sinyal digital (memiliki bandwidth yang
lebar) maka physical layer mampu untuk untuk meng-enkode data digital ke sinyal
digital utnuk pentransmisian.
Hampir semua LAN (Local Area Network) menggunakan endoke digital-to-digital karena data yang disimpan dalam komputer adalah data digital dan kabel yang menghubungkan komputer-komputer tersebut mampu membawa sinyal digital.
Hampir semua LAN (Local Area Network) menggunakan endoke digital-to-digital karena data yang disimpan dalam komputer adalah data digital dan kabel yang menghubungkan komputer-komputer tersebut mampu membawa sinyal digital.
Modulasi
- Konversi Digital ke Analog
Kadangkala physical
layer perlu
merubah data digital menjadi sinyal analog, misalnya saat penggunaan telepon
konvensional untuk mengirim data digital via Internet. Jalur yang digunakan
adalah jalur analog dengan bandwidth yang sempit, sekitar 4 kHz yang
tidak memungkinkan untuk dilewati sinyal digital dalam pengiriman data yang reliable.
Pada kasus ini diperlukan konversi digital ke analog, yang dikenal sebagai modulasi. Suatu piranti yang
disebut modem (modulator/demodulator) diperlukan untuk memodulasi dan
mendemolasi data.
Sampling
Data Analog: Konversi Analog ke Digital
Konversi data dari analog ke digital diperlukan saat data analog akan dikirimkan sebagai sinyal digital. Misalnya pengiriman data suara jarak jauh via perusahaan telepon melalui jaringan digital. Suara dikirimkan sebagi sinyal analog dari pelanggan, dan kemudian dilewatkan via jaringan digital. Ada dua alasan penggunaan sinyal digital untuk jalur telepon jarak jauh. Pertama, sinyal digital lebih tahan terhadap noise dan kedua jaringan digital dapat digunakan dalam transmisi data, selain suara.
1.3. TRANSMISSION MODES
Hal yang perlu diperhatikan dalam pengiriman data digital dari satu piranti ke piranti yang lain adalah wiring (pengkabelan). Dalam pengkabelan ini hal yang perlu diperhatikan adalah data stream (aliran data).Pengiriman data biner dapat dilakukan melalui suatu jalur menggunakan mode parallel atau serial. Dalam pode parallel, beberapa bit dikirmkan dalam satu pulsa, sedangkan pada mode serial setiap bit dikirimkan per pulsa.
Transmisi Paralel
Mekanisme transmisi parallel adalah menggunakan n wires (sejumlah n pengkabelan) untuk mengirimkan sejumlah n bits pada satu waktu. Setiap bit memiliki pengkabelan tersendiri, dan semua n bits dari satu groups dapat ditransmisikan pada tiap pulsa dari satu piranti ke piranti lainnya.
Keuntungan dari transmisi parallel adalah kecepatan. Tetapi, transmisi parallel membutuh sejumlah n jalur komunikasi untuk mentrasnmisikan aliran data.
Konversi data dari analog ke digital diperlukan saat data analog akan dikirimkan sebagai sinyal digital. Misalnya pengiriman data suara jarak jauh via perusahaan telepon melalui jaringan digital. Suara dikirimkan sebagi sinyal analog dari pelanggan, dan kemudian dilewatkan via jaringan digital. Ada dua alasan penggunaan sinyal digital untuk jalur telepon jarak jauh. Pertama, sinyal digital lebih tahan terhadap noise dan kedua jaringan digital dapat digunakan dalam transmisi data, selain suara.
1.3. TRANSMISSION MODES
Hal yang perlu diperhatikan dalam pengiriman data digital dari satu piranti ke piranti yang lain adalah wiring (pengkabelan). Dalam pengkabelan ini hal yang perlu diperhatikan adalah data stream (aliran data).Pengiriman data biner dapat dilakukan melalui suatu jalur menggunakan mode parallel atau serial. Dalam pode parallel, beberapa bit dikirmkan dalam satu pulsa, sedangkan pada mode serial setiap bit dikirimkan per pulsa.
Transmisi Paralel
Mekanisme transmisi parallel adalah menggunakan n wires (sejumlah n pengkabelan) untuk mengirimkan sejumlah n bits pada satu waktu. Setiap bit memiliki pengkabelan tersendiri, dan semua n bits dari satu groups dapat ditransmisikan pada tiap pulsa dari satu piranti ke piranti lainnya.
Keuntungan dari transmisi parallel adalah kecepatan. Tetapi, transmisi parallel membutuh sejumlah n jalur komunikasi untuk mentrasnmisikan aliran data.
Transmisi Serial
Pada transmisi serial, 1 bit diikuti oleh bit yang lain secara berurutan sehingga hanya dibutuhkan satu jalur komunikasi antara 2 piranti. Keuntungan dari transmisi ini adalah mengurangi biaaya karena hanya diperlukan satu jalur.
1.4. LINE CONFIGURATION (KONFIGURASI JALUR)
Line configuration mengacu pada bagaimana dua piranti terhubung pada suatu jalur/link. Jalur/link adalah saluran komunikasi fisik yang mentransmisikan data dari satu piranti ke piranti lainnya. Bayangkan saat anda harus melewati jalan raya untuk mencapai tujuan dari rumah anda. Jalan yang anda lewati dapat dianalogikan sebagai jalur/link dalam komunikasi data.
Point to Point
Suatu konfigurasi point to point menyediakan jalur tertentu antara dua piranti. Seluruh kapasitas jalur tersebut didedikasikan untuk transmisi antara dua piranti tersebut. Misalnya saat anda merubah saluran TV menggunakan gelombang infrared dari remote control, anda menggunakan konfigurasi point to point antara remote control dan system kontrol televisi.
Multipoint
Yaitu saat lebih dari satu piranti berbagi jalur yang sama.
1.5.DUPLEXITY
Duplexity mengacu kepada arah dari aliran sinyal antara dua piranti yang saling berhubungan. Ada dua mode transmisi yaitu half-duplex dan full-duplex.
Half Duplex
Dalam mode half-duplex tiap piranti dapat mengirim dan menerima data, tapi tidak pada waktu yang sama. Saat suatu piranti mengirim, piranti yang lain dapata menerima dan begitu pula sebaliknya.
Mode half-duplex adalah seperti suatu jalan sempit 2 arah. Saat suatu mobil sedang melewatinya, mobil dari arah yang berlawanan harus menunggu. Pada half-duplex semua kapasitas saluran digunakan oleh salah satu piranti yang sedang mengirimkan data. Contoh sistem half-duplex misalnya walkie-talkie.
Full Duplex
Pada full-duplex setiap piranti dapat mengirim dan menerima data secara bersamaan. Analoginya adalah jalan lebar 2 arah. Kendaraan dari 2 arah yang berlawanan dapat lewat pada saat yang sama. Pada mode ini, sinyal menuju arah yang berlawanan saling berbagi kapasitas jalur. Contoh sistem full-duplex adalah jalur telepon. Saat menggunakan telepon kita dapat berbicara dan mendengarkan pada saat yang bersamaan.
1.6.MULTIPLEXING
Saat kapasitas transmisi (yaitu bandwidth a.ka. jumlah bit yang dapat dikirim per detik) dari suatu media yang menghubungkan dua piranti lebih besar dari yang dibutuhkan, jalur tersebut dapat digunakan bersama. Bayangkan suatu saluran air yang dapat membawa volume air untuk dibagikan ke banyak pelanggan pada satu waktu. Multiplexing adalah suatu cara yang digunakan untuk melakukan transmisi lebih dari satu sinyal secara bersamaan melewati satu jalur data.
Frequency Division Multiplexing (FDM)
FDM adalah suatu teknik analog yang dapat diaplikasikan saat bandwidth dari suatu jalur lebih besar dari total bandwidth dari sinyal yang ditransmisikan. Dalam FDM, sinyal yang dibangkitkan tiap piranti dimodulasi oleh frekuensi pembawa yang berbeda-beda. Sinyal termodulasi ini kemudian dikombinasi ke dalam satu sinyal yang kompleks yang dapat dikirimkan via jalur tersebut.
Wave-Division Multiplexing (WDM)
WDM memiliki konsep yang sama seperti FDM, tetapi proses multipleksing dan demultipleksingnya dilakukan pada sinyal cahaya yang ditransmisikan melalui jalur fiber-optic (serat kaca). Perbedaannya adalah frekuensi yang digunakan sangat tinggi.
Time Division Multiplexing (TDM)
TDM adalah suatu proses digital yang dapat diaplikasikan saat data-rate maksimal medium transmisi lebih besar daripada data-rate yang dibutuhkan oleh piranti pengirim dan penerima.
·
Menspesifikasikan standar untuk beriteraksi dengan media jaringan.
·
Menspesifikasikan kebutuhan media untuk jaringan
·
Menentukan karakteristik kabel untuk menghubungkan komputer dengan jaringan
·
Mentransfer dan menentukan bagaimana bit data dikodekan.
·
Format sinyal elektrikal untuk transmisi lewat media jaringan.
·
Sinkronisasi transmisi sinyal
·
Menangani interkonesi fisik (kabel), mekanikal, elektrikal dan procedural.
·
Mendeteksi error selama transmisi.
Lapisan ini mendefinisikan antarmuka dan
mekanisme untuk meletakan bit-bit data diatas media jaringan seperti kabel,
radio dan cahaya. Selain itu, lapisan ini dapat mendefinisikan tegangan
listrik, arus listrik, modulasi sinkronisasi antar bit, pengaktifan dan
pemutusan koneksi serta beberapa karakteristik kelistrikan untuk media
transmisi seperti kabel UTP/STP, kabel koaksial atau kabel fiber Optik.
Protokol pada Physical Layer mencakup IEEE 802.3; RS-232C; X.21;
repeater; transoeiver; kartu jaringan atau network interface card (NIC) dan
pengabelan untuk beroprasi.
B.
Manfaat Physical Layer pada Komunikasi Data
Media paling sering digunakan untuk
komunikasi data adalah kabel yang menggunakan kawat tembaga untuk sinyal data
dan bit kontrol antar perangkat jaringan. Kabel yang digunakan untuk komunikasi
data yang biasanya terdiri dari serangkaian kabel tembaga individu yang
membentuk sirkuit sinyal didedikasikan untuk tujuan tertentu. Jenis lain dari
kabel tembaga, yang dikenal sebagai kabel koaksial, memiliki konduktor tunggal
yang berjalan melalui pusat kabel yang terbungkus oleh, namun terisolasi dari,
pelindung lainnya.
Tembaga jenis media yang dipilih adalah
ditentukan oleh standar lapisan Fisik yang dibutuhkan untuk menghubungkan
lapisan Data Link perangkat dua atau lebih jaringan. Kabel ini dapat digunakan
untuk menghubungkan node di LAN untuk perangkat perantara, seperti router dan
switch. Kabel juga digunakan untuk menghubungkan perangkat WAN ke penyedia
layanan data seperti perusahaan telepon. Setiap jenis koneksi dan perangkat
kabel terlampir persyaratan yang ditetapkan oleh standar lapisan fisik.
Jaringan media umumnya menggunakan jack
modular dan colokan, yang menyediakan koneksi mudah dan pemutusan. Juga, satu
jenis konektor fisik dapat digunakan untuk beberapa jenis koneksi. Sebagai
contoh, konektor RJ-45 digunakan secara luas dalam LAN dengan satu jenis media
dan di beberapa WAN dengan jenis media lain. Berikut adalah contoh hardware
yang memakai kawat tembaga
Physical
layer
Physical layer adalah layer paling bawah dari layer-layer model OSI. Ia
berisi standard-standard untuk Menghubungkan komputer kepada media transmisi
yang sesungguhnya. Karakteristik dari lapisan Physical layer adalah yang
menentukan rangkaian kejadian dimana arus bit berpindah melalui medium fisik.
Sedangkan tujuan utama dari layer Physical adalah:
• Menspesifikasikan standards untuk berinteraksi dengan media jaringan
• Menspesifikasikan kebutuhan media untuk jaringan-jaringan.
• Format sinyal electrical untuk transmisi lewat media jaringan
• Synchronisasi transmisi sinyal
• Deteksi error selama transmisi
Pada layer physical, komputer mengirimkan stream bit-bit lewat media transmisi. Karena komputer menggunakan sinyal electric untuk menghadirkan biner 0 dan 1, standards layer physical berkenaan dengan sinyal-sinyal electric ini meliputi:
• Jenis sinyal (analog atau digital)
• Level tegangan
• Identifikasi bit
• Synchronisasi bit
• Menspesifikasikan standards untuk berinteraksi dengan media jaringan
• Menspesifikasikan kebutuhan media untuk jaringan-jaringan.
• Format sinyal electrical untuk transmisi lewat media jaringan
• Synchronisasi transmisi sinyal
• Deteksi error selama transmisi
Pada layer physical, komputer mengirimkan stream bit-bit lewat media transmisi. Karena komputer menggunakan sinyal electric untuk menghadirkan biner 0 dan 1, standards layer physical berkenaan dengan sinyal-sinyal electric ini meliputi:
• Jenis sinyal (analog atau digital)
• Level tegangan
• Identifikasi bit
• Synchronisasi bit
Review OSI 7 Layer & TCP/IP
2.2. Penjelasan
Physical Layers
Layer-2
paling bawah dari model OSI adalah layer Physical dan layer Data Link. Layer-2
ini menspesifikasikan standards kepada interaksi komputer-2 dengan media
transmisi fisik. Sebagai administrator anda harus faham kedua layer Physical
dan layer Data Link ini.
Layer Physical
Layer
physical adalah layer paling bawah dari layer-2 model OSI. Ia bersi standard-2
untuk menghubungkan komputer kepada media transmisi yang sesungguhnya. Tujuan
utama dari layer Physical adalah:
• Menspesifikasikan standards untuk berinteraksi dengan media jaringan
• Menspesifikasikan kebutuhan media untuk jaringan-2
• Format sinyal electrical untuk transmisi lewat media jaringan
• Synchronisasi transmisi sinyal
• Deteksi error selama transmisi
Pada
layer physical, komputer mengirimkan stream bit-2 lewat media transmisi. Karena
komputer menggunakan sinyal electric untuk menghadirkan biner 0 dan 1,
standards layer physical berkenaan dengan sinyal-2 electric ini meliputi:
• Jenis sinyal (analog
atau digital)
• Level tegangan
• Identifikasi bit
• Synchronisasi bit
Standard media transmisi
• Level tegangan
• Identifikasi bit
• Synchronisasi bit
Standard media transmisi
Protocol
pada layer physical menjelaskan karakteristik dari media transmisi dan sinyal
elektrik yang meliputi spesifikasi-2 berikut:
• Konektor-2 fisik
• Piranti koneksi seperti switch, multiplexer
• Kecepatan data transfer
• Jarak transmisi maksimum
• Piranti koneksi seperti switch, multiplexer
• Kecepatan data transfer
• Jarak transmisi maksimum
Pengiriman
frame di media local memerlukan unsur lapisan berikut: Fisik media dan konektor
terkait; sebuh representasi bit pada media Encoding data dan control informasi
Pemancar dan Penerima sikkuit pada perangkat jaringan. Ada tiga bentuk dasar
media jaringan pada data yaitu:
a. Kabel Tembaga
(Copper Cable)
Untuk media kabel tembaga, sinyal-sinyal adalah pola pulsa elektrik.
b. Fiber : untuk serat, pola sinyal cahaya
c. Wireless
Untuk media wireless, sinyal-sinyal adalah pola transmisi radio.
Tiga fungsi dasar dari lapisan fisik adalah seperti gambar berikut:
a. Komponen Fisik
b. Data Encoding
Untuk media kabel tembaga, sinyal-sinyal adalah pola pulsa elektrik.
b. Fiber : untuk serat, pola sinyal cahaya
c. Wireless
Untuk media wireless, sinyal-sinyal adalah pola transmisi radio.
Tiga fungsi dasar dari lapisan fisik adalah seperti gambar berikut:
a. Komponen Fisik
b. Data Encoding
Encoding
adalah cara mengubah suatu aliran bit data ke dalam kode standar. Kode adalah
pengelompokan bit yang digunakan untuk memberikan pola diprediksi yang dapat
diakui oleh pengirim dan menerima. Menggunakan pola diprediksi akan membantu
untuk membedakan bit data dari bit kontrol dan menyediakan deteksi kesalahan
media yang lebih baik. Selain membuat kode untuk data, metode pengkodean pada
lapisan fisik juga dapat memberikan kode untuk tujuan kontrol seperti
mengidentifikasi awal dan akhir frame.
c. Pemberian signal
L
apisan Fisik harus menghasilkan sinyal-sinyal listrik, optik, atau nirkabel
yang mewakili "1" dan "0" pada media. Metode mewakili bit
disebut metode isyarat. Satandar lapisan fisik harus menentukan apa yang
merupakan jenis sinyal”1” dan”0”.
2.3. Manfaat Physical Layers pada Komunikasi Data
Media paling sering digunakan untuk
komunikasi data adalah kabel yang menggunakan kawat tembaga untuk sinyal data
dan bit kontrol antar perangkat jaringan. Kabel yang digunakan untuk komunikasi
data yang biasanya terdiri dari serangkaian kabel tembaga individu yang
membentuk sirkuit sinyal didedikasikan untuk tujuan tertentu. Jenis lain dari
kabel tembaga, yang dikenal sebagai kabel koaksial, memiliki konduktor tunggal
yang berjalan melalui pusat kabel yang terbungkus oleh, namun terisolasi dari,
pelindung lainnya.
Tembaga jenis media
yang dipilih adalah ditentukan oleh standar lapisan Fisik yang dibutuhkan untuk
menghubungkan lapisan Data Link perangkat dua atau lebih jaringan. Kabel ini
dapat digunakan untuk menghubungkan node di LAN untuk perangkat perantara,
seperti router dan switch. Kabel juga digunakan untuk menghubungkan perangkat
WAN ke penyedia layanan data seperti perusahaan telepon. Setiap jenis koneksi
dan perangkat kabel terlampir persyaratan yang ditetapkan oleh standar lapisan
fisik.
Jaringan
media umumnya menggunakan jack modular dan colokan, yang menyediakan koneksi
mudah dan pemutusan. Juga, satu jenis konektor fisik dapat digunakan untuk
beberapa jenis koneksi. Sebagai contoh, konektor RJ-45 digunakan secara luas
dalam LAN dengan satu jenis media dan di beberapa WAN dengan jenis media lain.
Berikut adalah contoh hardware yang memakai kawat tembaga